Film
Film Fast & Furious (2019): Hobbs & Shaw
Hari ini, aku nonton film Fast & Furious 2019: Hobbs & Shaw. Ya, dari judulnya aja udah ketahuan kalau bintangnya Hobbs sama Shaw. Siapa lagi kalau bukan Dwayne Johnson sama Jason Statham.
Meski awalnya kurang suka dengan judul itu—karena menurut aku film Fast & Furious itu identik sama Vin Diesel and Team—aku berusaha enjoy menikmatinya.
Pemeran
Dwayne Johnson sebagai Hobbs
Jason Statham sebagai Shaw Deckard
Idris Elba sebagai Brixton
Vanessa Kirby sebagai Hattie Deckard
Alur Cerita
Film ini berdurasi 136 menit. Lumayan lama, ya, 2 jam lebih.
Dimulai dengan penampakan Shaw di London dan Hobbs di Los Angeles. Masing-masing didatangi agen buat dapat tugas mengamankan virus super yang akan dilelang. Virus itu diberi nama “Snowflake”.
Awalnya, Hobbs dan Shaw ini nggak mau tugas bareng. Mereka berdebat di kantor agen yang ada di London.
Sementara, Hattie yang difitnah sebagai pembangkang, terpaksa menyuntikkan virus itu ke telapak tangannya. Dia harus menerima konsekuensi menjadi buronan.
Hobbs dan Shaw harus mengejar Hattie. Tapi setelah tahu kebenarannya, justru mereka bertiga bekerja sama. Sementara itu, Brixton si terminator juga berusaha mendapatkan Hattie.
Brixton ini ceritanya udah mati karena ditembak Shaw, 2 kali di dada dan 1 kali di kepala. Tapi, dia berhasil dihidupkan kembali oleh Eteon biar kekal.
Mereka kejar-kejaran sampai di kantor Eteon di Ukraina. Hattie tertangkap, sedangkan Hobbs dan Shaw diajak kerja sama biar mau masuk Eteon. Ditawari biar jadi kekal gitu, karena evolusi manusia diperkirakan bakal berhenti pada tahun 2096. Tapi Hobbs sama Shaw nggak mau. Di sisi lain, Hattie bisa melarikan diri atas bantuan profesor yang bikin virus itu.
Si Profesor bilang ada 2 jalan buat ngeluarin virus itu dari tubuh Hattie, membunuh Hattie atau menggunakan mesin ekstrak. Tentu jalan kedua, dong, yang dipilih.
Tapi apa hendak dikata, mesinnya rusak. Dan orang yang bisa benerin mesin itu adalah kakaknya Hobbs yang ada di Samoa. Jadi, petualangan seru mereka berlanjut di kampung halaman Hobbs itu.
Selagi menunggu virus itu dikeluarin, mereka membangun strategi buat hadapin Brixton dan pasukannya. Nggak punya senjata, ibu Hobbs memerintahkan buat pakai cara Samoa.
Brixton berhasil dapetin Hattie. Gadis itu dibawa pakai helikopter. Nggak mau kehilangan jejak, Hobbs dan Shaw mengejar pakai mobil. Keseruan kebut-kebutan dan nge-drive mulai lagi. Shaw sampai harus mengaitkan 4 mobil buat nahan helikopter.
Helikopter jatuh bersamaan dengan hujan deras. Tahu Brixton sulit dikalahkan, Hobbs dan Shaw bekerja sama buat mukul kepala terminator itu.
Brixton akhirnya tumbang. Eteon pun mematikan sistem Brixton karena terminator itu udah nggak berguna lagi. Justru Eteon menawari Hobbs dan Shaw bergabung bersamanya.
Seputar Fast & Furious (2019)
Seperti biasa, film Fast & Furious selalu bikin tegang setiap aksinya. Siapa pun bintangnya, pasti seru buat ditonton. Tapi di film ini, menyimpan sedikit teka-teki di akhir cerita. Suara Eteon begitu familier. Kira-kira siapa, ya? Hem, jadi penasaran kelanjutannya.
Posting Komentar
0 Komentar
Terima kasih udah mampir ke blogku, ya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Aku tunggu kritik dan sarannya ^-^